Jumat, 23 April 2021

 

TIPS KILAT MENGIRIM BARANG


Gambar dari Dok.Pri

Halo, sahabat pembaca semua J

Akhirnya setelah sekian purnama vakum mengisi blog, kali ini perdana aku menulis lagi. Sekadar ingin berbagi untuk para sahabat tercinta tentang pengalamanku pagi menjelang siang ini. Aku baru datang dari kantor pos dan menemukan hal menarik selama perjalan ke sana, hehe. Lalu aku terpikirkan untuk menuliskannya. Maka sambil beristirahat dan sebelum ide melanglang buana, aku tulis kisah ini.

Mungkin bagi kalian yang sudah terbiasa berkirim paket hal-hal yang berurusan dengan packing, menulis alamat, mencari kantor pos, tidak menjadi masalah besar. Tapi buat aku yang jarang mengirim barang, masih ada rasa ragu dan khawatir meskipun ini sudah bukan pertama kalinya. Aku punya sedikit tips untuk sahabat agar rasa ini bisa dikendalikan. Karena terkadang kekhawatiran itu datang kalau kita tidak tahu medan atau area yang akan kita lalui di depan sana.

Pertama, pastikan packing aman

Soal packing aku yakin tidak terlalu sulit. Toh, caranya sama seperti kita bungkus kado, kan? Cuma yang perlu kita perhatikan adalah bungkusnya kira-kira aman atau tidak selama di perjalanan. Kalau yang dibungkus itu barang yang mudah pecah, wadahnya harus yang kuat ya. Agar ketika tertumpuk dengan barang lain dia tidak pecah. Di bagian luarnya bisa ditambah dengan plastik bubble wrap. Bubble wrap ini seperti apa? Lebih jelasnya bisa dicek di internet, hihi. Kemudian yang perlu diperhatikan lagi adalah bungkus paling luar harus kedap air seperti plastik. Kenapa? Agar ketika di perjalanan ada suatu hal yang tidak diinginkan, barang kita tetap aman. Misal terkena air hujan, terkena percikan zat cair, apalagi sampai jatuh ke selokan. Hiii, jangan sampai. Tapi, bukankah itu tanggung jawab Pak Kurir? Memang sih, tapi alangkah baiknya kita juga waspada, right?

Kedua, tulis data pengirim dan penerima dengan benar

Apa saja yang harus kita tuliskan di sana? Nama penerima, alamat tujuan, nomor telpon penerima, nama pengirim, alamat pengirim (opsional), dan nomor telpon pengirim. Beberapa data ini yang cukup penting dalam ekspedisi baranag, ya. Bagaimana caranya Pak Kurir akan mengantarkan barang tersebut kalau alamat atau tujuannya tidak jelas. Kemudian yang perlu diperhatikan juga adalah susunannya. Dari paling atas itu nama penerima, kemudian alamat penerima beserta nomor telpon. Baru di paling bawah ditambah dengan nama pengirim beserta nomor telpon.

Kenapa susunan ini penting? Karena tadi aku kena tegur oleh petugas di pos, hahaha. Soalnya aku salah penempatan nama pengirim. Di paling atas ada nama penerima lalu di bawahnya aku tulis nama pengirim. Dan di paling bawah alamat penerima barang. Sambil mesem-mesem seperti anak kecil yang ketahuan minum padahal lagi puasa, aku mengangguk-angguk saja.

“Kalau penempatannya seperti ini kurang tepat, Mbak. Nanti kurirnya bingung. Jadi di atas tulis dulu nama penerima sama alamatnya, baru di bawah dikasih nama pengirim.” Aku menyimpan pesan bapak itu dengan baik di hati dan pikiranku. Ah, memalukan sekali aku tidak teliti untuk hal seremeh itu. Untung si bapak ramah dan baik hati. Aku disenyumin pula, hahaha.

Mencari Ekspedisi Pengiriman Terdekat

Kalau kalian berada di daerah Ajung-Jember atau sekitar kampus IAIN Jember, kantor pos ini bisa jadi pilihan. Lokasinya tepat di depan lapangan Mangli, selatan Indomaret. Misal kalian berada di kampus IAIN, ikut jalan yang ke arah Barat. Dari Gedung Kuliah Terpadu (GKT) lurus ke selatan. Sampai di pertigaan terakhir belok kanan dan lurus. Nanti kalian akan bertemu pertigaan ke jalan raya. Ambil arah kiri, nah tepat di sini adalah Indomaret. Terus jalan ke selatan kira-kira selisih dua bangunan lagi kalian akan menemukan ruko ukuran sedang berwarna oren. Tenang saja di depan ada plangnya kok. Jadi tidak mungkin salah masuk, hehe.

Oke, sekian dulu cerita hari ini J

Terima kasih sudah berkenan membaca.

Jember, 23 April 2021

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

30 Menit yang Menginspirasi Bersama Ahmad Rifai Rif'an

Dok. Pri. Arinal Kemarin sore ikut bedah bukunya Kak Ahmad Rifai Rif'an. Salah satu penulis idola waktu di pondok dulu. Yang bukunya sam...